Tittle : Driver [part 2]
Author : Ftaemsoo
Cast : Lee Taemin, Lee Jieun (IU), Lee Sunny
Disclaim : mereka punya Tuhan, FF ini punya author, authornya punya
Taemin
Rating : PG 17, T
Leight : chapter
Genre : Family, day-by-day
Warning : typo(s), jeleeek :’(, ngebosenin-_-
a/n : makasih yang udah baca di part sebelumnya, dan maaf kalo di part
ini gak sesuai harapan._.v
Happy reading!^^/
*****
“ini dia supir baru mu Taemin…”
kata Sunny. Taemin yang posisi duduknya berada diseberang Sunny segera
mendongakan kepalanya. Melihat siapa yang nantinya akan menjadi supir
pribadinya. Matanya membulat melihat yeoja yang kini berada disamping Sunny.
Kemudian sekelebat kejadian-kejadian kemarin kembali memutar di kepalanya. Dia
kan…
“strawberry?!”
“k-kau?”
Menunjuk satu sama lain. Mata mereka membulat
melihat siapa yang ada didepannya saat ini. Benar-benar tidak menyangka kalau
mereka akan bertemu kembali. Mengingat kejadian kemarin saja sudah membuat
mereka kesal sendiri, apalagi nanti saat mereka harus berhubungan layaknya tuan
dan supir. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing, membayangkan kejadian
apalagi yang nanti akan terjadi.
“jadi kalian sudah saling mengenal?”, Tanya
Sunny melihat kearah Taemin dan Jieun bergantian.
“tidak, aku tidak mengenalnya noona.” Elak
Taemin, kembali menyantap sarapannya.
“aku juga tidak mengenalnya Agassi.” Tambah
Jieun sopan. Memberikan senyuman termanisnya pada Sunny karena tidak ingin
dicap sebagai supir yang kurang ajar karena ini adalah hari perta,anya bekerja
bukan.
“tidak usah seformal itu, panggil saja aku
eonnie, arraseo?”
“ne arraseo a-eonnie..”
“kau sudah sarapan? Ayo sarapan bersama ku dan
Taemin.” Ajak Sunny ramah.
“tidak usah eonnie, tadi sebelum aku berangkat
kesini aku sudah sarapan di rumah.”
“ayolah sarapan bersama kami. Paling tidak aku
sudah melihat mu makan pagi ini.” Bujuk Sunny.
“kasihan Jung ahjumma sudah membuatkan banyak
makanan.” Tambah Taemin. Sunny pun meng-iyakan perkataan Taemin. Jieun tampak
berfikir sejenak, melihat kearah meja makan yang memang penuh dengan makanan.
Sayangkan kalau makanan ini nantinya akan dibuang percuma?
“eum.. baiklah eonnie..”
…..
Selesai sarapan, Sunny tampak sibuk di ruang
kerjanya. Membaca dokumen-dokumen hasil risertnya di Jepang selama 2 tahun ini.
Dilayar laptopnya juga terpampang grafik pemasaran perusahaan selama 2 tahun
belakangan. Tangannya juga sibuk mengoreksi beberapa laporan yang belum sempat
ia periksa. Benar-benar sibuk. Apa waktu 2 tahun di Jepang tidak cukup untuk
mengurus semua pekerjaannya? Memang, menjadi wanita kareer adalah impiannya
sejak kecil. Dia juga belajar banyak dari appa dan umma nya yang memang
penggila kerja dan pebisnis yang handal, tak jarang Sunny dan Taemin harus
ditinggal orang tua mereka hanya bersama dengan Kim ahjussi dan Jung ahjumma.
Sampai pada suatu hari, orang tua Sunny dan Taemin meninggal akibat kecelakaan
pesawat saat perjalan menuju Singapore untuk mengurus bisnisnya disana. Saat
itu Taemin masih berumur 5 tahun dan belum mengerti apa-apa. Sedangkan Sunny,
dia baru saja menginjak usia remaja yang berumur 15 tahun. Mulai saat itulah
Sunny terus belajar dengan giat untuk menjadi penerus umma dan appa nya. Dan
pada usia muda lebih tepatnya berumur 19 tahun, Sunny sudah dapat dipercaya
untuk menjadi General Manager di perusahaan appa nya. Belum lagi dia juga
mendapat gelar pebisnis dan pemegang saham termuda se-Korea pada saat itu. Itu
benar-benar membuktikan kalau Sunny memang benar-benar sudah matang untuk
menjadi pebisnis. Sekarang diusianya yang hamper memasuki kepala tiga ini, dia
sudah memiliki berbagai cabang perusahaan diseluruh dunia. Benar-benar patut
diacungi jempol.
Sunny melepas kaca mata minusnya yang sejak
tadi bertengger membingkai mata indahnya. Memijit pelipisnya perlahan. Melihat
jam yang ada dimeja kerjanya. Pukul 12.00 AM. Sudah cukup lama Sunny duduk di
ruang kerjanya. Berjalan keluar ruangan, mencari udara segar yang sangat ia
butuhkan saat ini. Kini pilihannya tertuju pada ruang TV, mengambil remote dan
memilih-milih chanel yang pas untuknya saat ini. Tiba-tiba ia teringat sesuatu,
segera memanggil Kim ahjussi. Tak lama kemudian Kim ahjussi pun datang,
terlihat mereka sedang membicarakan sesuatu. Selesai bicara, Kim ahjussi pun
pergi tapi beberapa menit kemudian Kim ahjussi datang bersama Taemin dan Jieun.
Setelah membawa mereka berdua kehadapan Sunny, Kim ahjussi pun membungkuk sopan
lalu pergi.
“ada apa noona memanggil ku?” Tanya Taemin.
Terlihat raut wajahnya yang unmood karena dia dipanggil bersama Jieun.
“duduklah, ada yang ingin noona bicarakan.”
Suruh Sunny, tanpa menjawab Taemin segera duduk di sofa yang tak jauh dari
tempat ia berdiri. “kau juga Jieun..” suruhnya lagi. Jieun pun ikut duduk
disamping Taemin.
“Jieun, sekarang kau duduk di kelas 2 tingkat
ataskan?” Tanya Sunny.
“n-ne eonnie..” jawabnya gugup.
“eum, jadi begini.. karena kalian sama-sama
duduk di kelas 2 tingkat atas dan juga Jieun sekarang adalah supir pribadi mu
Taemin, noona memutuskan untuk memindahkan Jieun ke sekolah Taemin agar kalian
bias pulang dan pergi bersama. Lagi pula itu juga akan lebih memudahkan kau
Jieun untuk mengantar dan menjemput Taemin bukan?” jelas Sunny panjang lebar.
“mwo?!” ucap mereka bersamaan. Benar-benar
tidak menduga dengan jalan pikiran Sunny saat ini. Selama berjam-jam ia kan
duduk dan berkutat dengan setumpuk dokumen dan berkas-berkas pekerjaannya di
ruang kerjanya. Bagaimana bias ia masih sempat memikirkan itu semua?
“t-tapi eonnie..”
“kau tidak bisa menolaknya Jieun. Masalah
biaya, seragam, dan lain-lainnya sudah diatur. Jadi mulai besok kau sudah bias
ber-sekolah di sekolah Taemin.” Tambahnya lagi.
Taemin terlihat shock dengan keputusan
noonanya, sementara Jieun hanya bisa menerima keputusan dari sang nyonya besar.
“mungkin itu saja yang ingin aku bicarakan, aku ingin beristirahat dulu ne?
kalian berbicaralah satu sama lain. Annyeong..” kata Sunny seraya pergi
meninggalkan Taemin dan Jieun di ruang TV.
Tak lama setelah Sunny pergi, Taemin juga ikut
beranjak dari tempat duduknya. “eii, kau mau kemana?” Tanya Jieun.
“tidur siang.” Jawabnya ketus. Terlihat dari
wajahnya yang kini bertekuk menjadi 5!
“lalu bagaimana dengan ku?”
“umm.. karena kau adalah supir pribadiku, aku
perintahkan kau untuk mencuci seluruh mobil yang ada di garasi plus mobil ku
yang ada di teras, otthe?” tawar Taemin.
“okay!” jawab Jieun mantap sambil mengaungkan
jempolnya. Taemin terkekeh pelan, berjalan meninggalkan Jieun yang juga
berjalan menuju garasi.
Sesampainya didepan pintu garasi, Jieun pun
sudah siap dengan peralatan mencucinya. Sarung tangan karet, sepatu botts,
ember yang berisi air sabun dan spons untuk mencuci mobil, semua sudah ada
ditangannya. Membuka pintu garasi perlahan. Cukup berat karena pintu yang
digunakan adalah pintu dorong yang terbuat dari kayu. Setelah pintu terbuka
lebar, betapa terkejutnya Jieun melihat deretan mobil yang cukup banyak dan
berjejer rapih disana. Kira-kira ada sekitar 14 mobil yang terparkir disana.
“woah.. banyak sekali..” ucapnya takjub. Menelan salivanya. Berjalan melihat
satu persatu mobil yang ada didalam garasi. Tiba-tiba ia teringat kalau
tujuannya kesana adalah mencuci mobil bukan melihat pameran mobil.
…..
Sudah dua jam Jieun mencuci mobil, hanya
tinggal satu mobil lagi yang harus dia cuci setelah itu tugasnya baru akan
benar-benar selesai. Kim ahjussi yang kebetulan lewat, menghampiri Jieun,
melihat dengan tatapan bingung. “Jieun-ssi apa yang sedang kau lakukan?”
Tanpa menoleh kearah sumber suara, Jieun sudah
tahu kalau itu adalah Kim ahjussi. Suaranya yang khas sudah dapat dengan mudah
dikenali. “mencuci mobil ahjussi.” Jawabnya santai sambil mengelap kaca mobil
yang berusaja selesai ia cuci.
“s-semuanya?” Tanya Kim ahjussi ragu.
“yap! Tinggal mobil itu yang belum aku cuci.”
Kata Jieun sambil menunjuk mobil sport hitam yang terparkir di teras rumah.
Yap, itu adalah mobil milik Taemin.
“aigo Jieun-ssi.. mobil-mobil ini baru saja di
cuci kemarin..”
“ne?!” membelalakan matanya, lap kaca mobil
yang ia pegang pun terjatuh. Apa-apaan ini, dia sedang dikerjain! “ahjussi
serius?” kata Jieun meyakinkan.
“tentu saja Jieun-ssi.. memang siapa yang
menyuruh mu melakukan ini?”
“Taemin…” ucapnya geram. Mengepal kedua
tangannya yang ditutupi sarung tangan karet.
“Tuan Lee?” Tanya Kim ahjussi bingung. “Tuan
Lee tidak mungkin lupa jadwal mencuci mobil. Kemarin Tuan Lee juga melihat saat
mobil-mobil ini di cuci. Lagi pula, kami sudah berlangganan steam mobil khusus
yang bersedia datang kesini, tidak mencuci seperti ini Jieun-ssi..” jelas Kim
ahjussi. Ah benar saja, keluarga inikan kaya raya dan cukup terpandang mana
mungkin mencuci mobil sebanyak ini dengan cara manual. Jieun pabo! Gerutunya
dalam hati.
*****
Sore hari ini terlihat cerah dan tenang, tapi
tidak untuk Jieun. Dia masih merasa kesal karena ditipu oleh atasannya sendiri,
Taemin. Belum lagi badan mungilnya yang terasa pegal akibat mencuci 14 mobil di
garasi plus mobil Taemin yang ada diteras rumah. Yang ia butuhkan saat ini
adalah beristirahat dan tidur, mengingat besok adalah hari pertamanya sekolah
di sekolah Taemin. Berjalan ke halaman belakang, siapa tahu saja Sunny ada
disana, dia ingin minta izin pulang karena dia benar-benar lelah hari ini.
“permisi eonnie, boleh aku bicara sebentar?”
Tanya Jieun yang kini sudah ada dihadapan Sunny yang sedang membaca majalah.
“boleh, duduklah disini..” Suruh Sunny, Jieun
pun menuruti perintah Sunny. “..ada apa Jieun?”
“begini eonnie a-aku.. aku…”
“hm?”
“a-aku ingin izin pulang eonnie, karena besok
kan hari pertamaku sekolah di sekolah Taemin.. jadi aku harus mempersiapkan
diri eonnie..” jelasnya gugup. Entah kenapa rasa takutnya begitu besar untuk
bicara langsung pada Sunny. Yang ia pikir, Sunny adalah orang yang
perfectionist dan dingin. Salah ucap sedikit bisa-bisa ia dipecat mentah-mentah
dari sini.
Sunny tersenyum menanggapi perkataan Jieun,
“selama kau bekerja disini, kau tentu harus tinggal disini Jieun.”
“tapi-“
“semua barang-barang mu sudah disiapkan di
kamar mu.”
“lalu bagaimana dengan keluarga ku?”
“tentu saja kau boleh ke rumah keluarga mu
Jieun. Tapi untuk menginap, kau harus tinggal disini. Masalah uang, aku akan
mengirimkan setiap bulannya pada keluarga mu agar kau tidak terlalu repot
membanting tulang untuk keluarga mu...” Jelas Sunny. Benar-benar tak terduga,
Sunny ternyata memang sudah merencanakan semua ini, padahal Jieun belum genap
satu hari bekerja di rumahnya. “…tidak perlu kaget begitu Jieun, sekarang
beristirahatlah di kamar mu. Kamar mu terletak disebelh kamar Taemin.” Tambah
Sunny lagi sambil memberikan senyuman hangat pada Jieun.
Jieun pun segera bangkit dari tempat duduknya,
membungkuk 900 dihadapan Sunny, “eonnie gamsahabnida, jeongmal
gamsahabnida..” ucapnya.
…..
“woah.. bagus sekali…” kata-kata itulah yang
pertama kali keluar dari mulut Jieun. Benar-benar takjub dengan apa yang ada
didepannya aat ini. Kamar bercat putih gading, berlantaikan marmer berwarna
coklat muda, dilengkapi dengan kasur berukuran king size yang diletakan
ditengah ruangan, tak lupa TV flat berukuran 21 inch dan karpet lembut berbahan
bludru, memberikan kesan klasik dan elegan bagi siapa saja yang melihatnya.
Disudut ruangan juga ada rak buku-buku dan meja belajar yang juga turut
melengkapi kamar tersebut. Kamar ini terlalu luas untuk dibilang kamar,
menurutnya kamar ini berukuran sama seperti ukuran rumahnya yang memuat 5 orang
anggota keluarga. Mendudukan dirinya di kasur berukuran king size tersebut.
Masih memandang seluruh penjuru kamar. Ini… benar kamarnya?
“hey! Siapa disitu?!”
“kyaaaaaaaa!!” teriak Jieun sambil menutup
kedua mata dengan telapak tangannya. Kaget ketika melihat kesumber suara.
“yak! Apa yang kau lakukan di kamar ku?!” seru
Taemin yang baru saja keluar dari kamar mandi dan masih memakai baju handuk.
Baru selesai mandi sepertinya.
“mwo? Ini kamar ku!” seru Jieun yang masih
menutup matanya.
“what?!” Taemin mulai kesal dengan yeoja yang
seenaknya mengakui kalau ini adalah kamar miliknya. Atas dasar apa Jieun
melakukan hal seperti itu? Berjalan mendekati Jieun yang sedang duduk meringkuk
di kasur empuknya. Berkacak pinggang didepan Jieun. “buka mata mu!” suruh
Taemin.
“andwaeee” ujarnya sambil menggelengkan
kepalanya.
“aku memakai baju handuk, tidak seperti apa
yang kau bayangkan bodoh. Lagi pula aku tidak sebodoh itu.” Jelasnya lagi. Kini
tangannya melipat didepan dada sambil menghentak-hentakan kakinya pelan.
Perlahan Jieun pun membuka matanya, melihat
seluet tubuh yang ada didepannya dari bawah sampai keatas. Mengusap tengkuknya,
menunduk malu.
“cepat pergi dari kamar ku.” Suruh Taemin
ketus.
“eh?”
“kau tidak percaya kalau ini adalah kamar ku?”
Tanya Taemin. Jieun hanya menggelengkan kepala. “aigoya~ baik lihat ini, tidak
mungkinkan di kamar yeoja ada basket, playstation dan skateboard? Dan ini,
kalau ini kamar mu kenapa seluruh isi lemarinya berisi pakaian namja? Hm?”
jelas Taemin sambil menunjuk satu persatu barang yang tadi ia sebutkan.
“hehehe, benar juga ya..” ucap Jieun sambil
menunduk malu.
“ck- sudah, lebih baik sekarang kau pergi ke
kamar mu sendiri! Hush hush.” Usir Taemin sambil mendorong Jieun keluar dari
kamarnya.
“aku bisa jalan…” BRAK! “….sendiri.” belum
sempat Jieun menyelesaikan kata-katanya, pintu sudah ditutup rapat oleh Taemin.
Akhirnya ia hanya bisa mendengus kesal. “kalau ini kamar Taemin, berate ini…”
berjalan menuju pintu yang ada disamping kamar Taemin, membuka pintu itu
perlahan.
“woah…” lagi-lagi kalimat itu keluar dari
mulut Jieun. Terlalu takjub dengan kejutan-kejutan yang ada didalam rumah ini.
Memang, tata letak kamarnya tidak jauh beda dari kamar Taemin hanya warna cat
temboknya yang menjadi pink soft dan design-nya yang lebih menunjukan sisi
feminim. Sangat sesuai dengan apa yang dia inginkan.
“wow, kamar mu bagus.” Sambar Taemin yang
tiba-tiba ada disamping Jieun. Tentu saja dengan pakaian tidur dan sandal
rumahnya.
“ani, ini bukan bagus tapi sempurna.” Ucap
Jieun yang pandangannya masih menerawan seluruh isi kamarnya.
“noona ku memang hebat bukan?” Tanya Taemin.
“sangat-sangat hebat!”
“yap, itulah noona ku.. arsitek yang
sangat-sangat hebat!” ujar Taemin seraya pergi meninggalkan Jieun yang masih
terpaku didepan kamarnya.
Jieun tertegun, mencoba memproses kalimat yang
tadi Taemin ucapkan, “a-arsitek…?” ia tidak salah dengarkan?
TBC^^/
Makasih buat yang udah mau baca :3
annyeong.. Aku bru nemu FF ini.. Keren cingu.. Suka bgt ama alurnya & main castnya terutama. Hehehe
BalasHapusNext cepet yah cingu? hwaiting ^^