Kamis, 15 Desember 2011

FF SNSD SHINee: Saranghae, jeongmal saranghaeo.. [Oneshoot]

Tittle                    :  “Saranghae, jeongmal saranghaeo..”
Author        :  Soo2MinOnKey [@ftzr]
Genre         :  Romance, sad *maybe.-.*
Main Cast   :  You-know-who, lah-_-


Annyeonghaseo.. FF kali ini adalah FF ke-dua saya. Ke-dua? Sebenernya sih ada banyak, cuma malu nge-post-nya u,u Mungkin FF yang ini agak-agak lebih gaje dari FF sebelumnya. Soalnya cerita ini dibikin saat pelajaran fisika & kebetulan lagi gak ada gurunya. Dari pada bete mending nulis cerita, hahaha. Jadi maaf banget kalo jalan ceritanya aneh, hehe. ^^;;; #peaceup

Happy reading! :*


---------------------------------


          “Hh.. hari yang melelahkan!” gerutu Yeoja cantik berambut panjang dan bertubuh tinggi. Dia tampak sedang merapihkan bukunya setelah pelajaran terakhir usai.
          “Sooyoung, ayo kita pulang!” ajak Yuri
          “Ne, ayo kita pulang! Yeay!”

Ternyata Yeoja berambut panjang dan bertubuh tinggi itu bernama Sooyoung! Sooyoung dan Yuri memang sudah berteman sejak SD, sampai sekarang–SMA-pun mereka masih berteman. Bisa dibilang sudah menjadi sahabat yang sangat dekat.

          “Bagaimana dengan ulangan Fisika tadi?” Tanya Yuri pada Sooyoung. Sooyoung terlihat sedang membaca komik One Piece.
          “Hhh, entahlah.. Sudah pusing kepala ku!” jawab Sooyoung yang masih tetap berkutat dengan komiknya.
          “Tapi kau kan pintar…”
          “Hmm…” Sooyoung hanya menghela nafas panjang.

Mereka berjalan melewati lapangan basket yang saat itu sedang dipakai untuk bermain basket oleh para Namja. Tapi….


DUK!


Bola basket yang dilempar salah satu pemain basket itu terlempar keluar lapangan dan tak sengaja mengenai wajah cantik Sooyoung. Komik One Piece-nya pun jadi terlempar dan jatuh ke selokan.

          “Sooyoung, Sooyoung, kau baik-baik saja?” Tanya Yuri, Yuri pun membantu Sooyoung berdiri.
          “Argh.. hidung ku berdarah!” seru Sooyoung yang mencoba untuk menghentikan darah yang keluar dari hidungnya.
          “Ayo kita ke toilet!” ajak Yuri sambil menuntun Sooyoung.


**********

          “Sialan! Siapa sih yang tadi melempar bola kearah ku?! Rwrr..” gerutu Sooyoung yang masih sibuk mengelap darah dihidungnya.
          “Hmm.. entahlah. Aku tidak melihatnya” jawab Yuri enteng.

Mereka berdua keluar dari toilet, dan memutuskan untuk kembali ke lapangan dan meminta pertanggung jawaban atas semua kejadian tadi.


***********

          “Itu dia Yeoja yang tadi tertimpuk bola!” terdengar samar suara namja yang sedang duduk ditengah lapangan bersama teman-temannya.

Sooyoung berjalan dengan angkuhnya kearah Namja tadi, dia terlihat marah dan berapi-api!

          “YA! Jadi kau yang menimpuk ku tadi?!” bentak Sooyoung
          “Eoh? Bukan aku! Tapi dia!” bela sang Namja sambil menunjuk kearah temannya yang sedang membaca komik One Piece milik Sooyoung.
          “Hei, itu kan komik mu! Perasaan tadi terlempar ke selokan deh saat kau jatuh…” kata Yuri heran
          “Ayo kita kesana!” ajak Sooyoung

Wajahnya masih terlihat kesal. ‘Bukannya minta maaf malah duduk disitu sambil membaca komik ku! Argh..’ gerutu Sooyoung sambil berjalan kea rah namja yang menimpuknya.

          “Hei, kau! Itu komik ku! Kembalikan!” bentak Sooyoung

Namja itu berdiri dan memberikan komik itu pada Sooyoung.

          “Untung komik mu tidak jatuh ke selokan, nyaris saja..” kata Namja itu, lalu ia pergi meninggalkan Sooyoung dan Yuri.
‘Nyaris? Berarti tidak jatuh ke selokan dong? Syukurlah, aku kan belum sempat meminjamnya pada Sooyoung..’ pikir Yuri.

          “Hei, kau kan sudah membuat ku terluka! Hidung ku jadi mimisan gara-gara permainan basket mu yang buruk itu!” teriak Sooyoung.
Namja itu membalikan, dan kembali berjalan mendekati Sooyoung dan Yuri.

          “Apa kau bilang?” Tanya Namja dengan sinis
          “Permainan basket mu buruk!” tegas Sooyoung
          “Lalu kalau permainan ku buruk, apa mau mu?”
          “Banyaklah berlatih agar tidak salah melempar bola..”

Namja itu hanya tersenyum kecil lalu pergi.


***********

          “Bagaimana hidung mu? Masih sakit?” Tanya Yuri

Sore itu Sooyoung dan Yuri pergi bersama selesai pulang latihan dance. Mereka pergi ke café tempat langganan mereka.

          “Sedikit.. kadang kalau bersin masih suka mengeluarkan darah” jelas Sooyoung
          “Aishh.. separah itu kah? Ckck”

Mereka pun berbincang-bincang. Membicarakan persiapan UAS, dance, dll. Setelah cukup lama didalam café, mereka pun pulang. Cuaca terlihat kurang bersahabat saat itu. Tampak jelas langit berwarna abu-abu kelam, pertanda kalau sebentar lagi akan turun hujan.

          “Bus nya lama sekali.. sebentar lagi kan hujan!” kata Yuri
          “Aku juga tidak membawa payung..” tambah Sooyoung

Beberapa menit kemudian bus dating. Tapi, bus itu penuh! Hanya muat untuk satu orang saja, sementara mereka kan berdua! Akhirnya Sooyoung menyuruh Yuri untuk duluan. Karena Sooyoung kasihan melihat Yuri yang terus merengek ingin segera pulang. Sooyoung pun menunggu bus selanjutnya di halte sendirian. Hujan mulai mengguyur kota Seoul dan Sooyoung masih belum beranjak dari halte.


***********


Sudah hamper satu jam Sooyoung menunggu bus, tapi tidak ada satu pun bus yang lewat. Wajah Sooyoung sudah terlihat pucat! Dan dia juga sangat kedinginan!


**********

          “Semoga dia bisa dengan pria itu!” kata seorang Namja sambil memukul stir mobilnya.
Melaju dengan cepat. Ya itu lah yang sedang dilakukan Namja itu. Tidak mempeduli dengan keadaan jalan yang licin karena diguyur hujan. Apa dia mau cari mati?!


SPRASH!! (?)


Mobil Namja itu melewati genangan air hujan yang ada tepat didepan halte, Sooyoung yang sudah mengigil, pucat, dan kedinginan itu sekarang masih harus terciprat genangan air hujan. Ckck..

          “Hah, sepertinya ada orang di halte itu. Berarti tadi dia kecipratan genangan air itu dong??”

Namja itu langsung keluar dari mobil dan pergi ke halte. Menuju arah Sooyoung yang sudah hamper mati kedinginan.

          “K-kau tidak apa-apa?” Tanya Namja dengan hati-hati, seakan tidak ingin membuat Sooyoung kaget.
Sooyoung menoleh kearah suara itu, “N-ne.. G-g-gwecha-nna….”


BUK!

          “Aduh, dia pingsan!” Namja itu mencoba menahan tubuh Sooyoung yang nyaris jatuh. Sekarang dia malah terlihat kebingungan.
Dia memandang sekeliling berharap ada orang yang mau membantunya. Tapi percuma, hujan ini terlalu deras untuk orang yang ingin pergi keluar.

          “Aha! Kenapa tidak terpikir dari tadi?! Haha” seru Namja itu. Dia pun menggendong Sooyoung dan membawanya kedalam mobil.
************

          “Eugh.. dimana aku?” itulah kata pertama yang diucapkan Sooyoung saat ia sadar.
Sambil melihat keadaan sekitar, tiba-tiba muncul seseorang dari balik pintu.
          “Annyeonghaseo.. bagaimana, sudah baikan?” sapa seorang Eonnie yang ramah ‘dia Nampak seperti suster. Nampak? Dia memang suster, bukan Nampak seperti suster..’ pikir Sooyoung.
          “Kenapa aku bisa ada disini?” tanya Sooyoung
          “Semalam Namjachingu-mu yang membawa mu kesini. Kau terlihat pucat dan kacau saat itu. Dia juga sangat khawatir pada mu..” jelas sang suster

‘Namjachingu? Aku saja belum punya pacar..’

          “Lalu, dimana sekarang?”
          “Tadi pagi dia pulang. Dia sudah semalaman loh menjaga mu.. mungkin nanti dia datang lagi. Saya keluar dulu ya, sebentar lagi sarapan akan datang. Permisi..” kata suster, lalu pergi meninggalkan Sooyoung.

***********

          “Sooyoung, aku dengar 2 hari yang lalu kau masuk rumah sakit, maaf aku tidak bisa menjenguk, aku ada acara keluarga..” jelas Yuri
          “Gwechanna, Yuri-ahh..” jawab Sooyoung sambil tersenyum simpul
          “Oya, bagaimana kalau kita makan di Restaurant pama ku?” ajak Sooyoung
          “Boleh! Tapi kau yang bayar, yaa? Kkk~”
          “Hh, ne…”
          “Asyik! Hahaha”

***********

          “Sudah lama aku tidak melihatnya bermain basket, kemana dia?” Tanya Sooyoung pelan, sambil melihat kearah lapangan basket.
          “Dia? Dia siapa?” Tanya Yuri. ‘Ternyata kuping Yuri tajam juga. Padahal aku bicara hamper tak bersuara’ pikir Sooyoung.
          “Entahlah, aku tidak tau namanya..”
          “Tanya saja ke teman-temannya. Ayo aku antar, selagi mereka istirahat…” ajak Yuri sambil menarik lengan Sooyoung.

Mereka pun berjalan menuju lapangan, berharap mendapat informasi tentang Namja yang diari Sooyoung.

          “Eum.. annyeonghaseo..” sapa Yuri dan Sooyoung
          “Ne, waeyo?” kata salah satu Namja
          “Kau tau kenapa Namja yang pernah melempar bola ke wajah ku tidak pernah main basket lagi?” Tanya Sooyoung tanpa basa-basi
          “Kau memangnya tidak tau?”
          “Tau apa?” Sooyoung mulai bingung
          “Hhh… lebih baik kau dating saja ke rumahnya. Ini alamatnya..”
          “Tunggu dulu, memangnya ada apa?” Tanya Sooyoung lagi
          “Datang saja ke rumahnya.. oya nama dia itu Key..”

Anak-anak basket itu pun meninggalkan Sooyoung dan Yuri ditengah lapangan.

*********

          “kapan kau mau ke rumah Key?” Tanya Yuri
          “Sekarang”
          “Oh.. mau ku temani?”
          “Tentu! Aku mau kau temani….”
          “Baiklah. Ah, itu ada bus! Ayo kita naik!”

Mereka pun pergi ke rumah Key dengan menaiki bus. Pergi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Beberapa menit kemudian, Sooyoung dan Yuri sampai didepan rumah Key. Rumah nya cukup mewah dan bagus.

Ting tong…

Sooyoung memencet bel, lalu keluarlah wanita paruhbaya. Tersenyum dengan ramahnya dan menyambut kedatangan Sooyoung dan Yuri, lalu beliau memperselahkan mereka masuk.

          “Eum, begini ahjumma.. kami kesini ingin mencari Key.. ada kah, ahjumma?” tanya Sooyoung dengan nada lembut
          “Key? Apa kau tidak tau?” Tanya wanita paruhbaya itu, beliau adalah Eomma Key.
          “Tau apa, ahjumma?”
          “Dia sudah meninggal seminggu yang lalu…” kata Eomma Key lirih
          “Hah?! Kenapa bisa? Bagaimana kejadiannya, Ahjumma?!” Tanya Sooyoung. Dia terlihat kaget dengan kata-kata yang diucapkan Eomma Key.
          “Minggu lalu dia pergi untuk menjenguk temannya di RS. Tapi saat perjalanan dia mengalami kecelakaan…” jelas Eomma Key
          “Sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya, dia menitipkan buku ini untuk Sooyoung…” tampah Eomma Key
          “Ahjumma, aku lah Sooyoung..”
          “Oh kau Sooyoung.. ini buku untuk mu. Jaga buku ini baik-baik ya..”
          “Ne, Ahjumma…”

          “Oya Ahjumma, tempat pemakaman Key dimana ya?” Tanya Sooyoung
Eomma Key malah pergi meninggalkan Sooyoung dan Yuri di ruang tamu. Sooyoung dan Yuri tampak heran, tapi tak lama kemudia Eomma Key datang sambil membawa secarik kertas.

          “Datanglah kesini. Lebih baik baca buku itu dulu, baru kau boleh pergi kesana..” saran sang Eomma Key
          “Ne, Ahjumma.. kalau begitu, kami pulang dulu, ne.. gamsahabnida, Ahjumma..”
          “Ne…”

***********

Sore itu Sooyoung sedang menginap di rumah Yuri, kebetulan juga mereka ingin mengerjakan tugas IPA-Biologi. Disela-sela mengerjakan tugas, Yuri bertanya pada Sooyoung, “Kau sudah membaca buku dari Eomma Key?”
          “Eumm….”
          “Heii, buku yang---“
          “Oh itu! Belum. Kenapa?” jawab Sooyoung yang baru saja memotong perkataan Yuri
          “Kenapa belum? Lalu kapan kau ke tempat pemakaman Key?”
          “Entahlah.. aku belum siap..”
Yuri menatap wajah Sooyoung dengan lekat, Sooyoung tertunduk sedih..
          “Mau sampai kapan kau menundanya? Ayo baca buku itu..” kata Yuri sambil tersenyum manis pada Sooyoung. Sooyoung membalas dengan tersenyum miris. Ia pun bergegas mengambil buku itu yang ada didalam tas-nya.

          “Key’s Diary….”

          “mwo?”
          “Sudah cepat baca!” seru Yuri
          “Ne..”

Sooyoung pun membuka buku itu. Lembar demi lembar ia baca dengan hati-hati. Sesekali ia tertawa membacanya, entah apa yang ia tertawakan. Mungkin kejadian-kejadian kocak yang Key tulis dibuku diary-nya. Tak terasa, buku diary itu hamper habis dibaca oleh Sooyoung, tapi belum juga menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaannya saat ini…

          “Mwo?!” Sooyoung tersentak kaget. Ia melihat fotonya terpampang jelas didalam buku diary Key.
          “Ada apa?” Tanya Yuri
          “I-i-ini……. Bagaimana bisa?!”
          “Ada apa sih?!” Yuri pun mendekati Sooyoung
          “Wow, itu kan foto mu! Mungkin dia menyukai mu!” seru Yuri, lalu kembali ketempat semula.

Sooyoung kembali membuka lembaran selanjutnya. Dia melihat tulisan yang cukup menarik perhatiannya…
          “Kenapa ada nama ku??” tanpa diperintah lagi, Sooyoung mulai membaca lembaran itu…

“Sooyoung-iie…
Kau sangat cantik! Entah hantu
Apa yang merasuki tubuhku ini,
Sejak aku tidak sengaja melempar mu
Dengan bola basket tempo hari….
Aku jadi menyukai mu.. kkk~

Dapatkah suatu saat nanti
Kita bersama selamanya, Sooyoung-iie??”

Sooyoung kembali membuka halaman selanjutnya…

“baru saja aku putus dengan Jessica..
Hh, dia benar-benar wanita yang menyebalkan!
Seenaknya berselingkuh dibelakang ku!
Enyah kau dari bumi ini Jessica Jung!!!....”

‘Jadi… dia dulu pernah berpacaran dengan Jessica Eonnie??’ gumam Sooyoung

“…. Dan saat perjalanan pulang aku tidak sengaja
Menciprat seseorang yang ada di halte.
Saat aku mendekatinya, wajahnya tampak pucat
Dan juga menggigil! Lalu dia pingsan, dan
Kau tau? \ tau apa? \ orang itu adalah…..
SOOYOUNG-IIE!! :”(“

          “HAH??!” Sooyoung tampak kaget, Yuri yang sedang serius belajar belajar juga tak kalah kagetnya dengan Sooyoung.
          “YA! Apa-apaan sih kau ini?! Membuat ku kaget saja!” bentak Yuri
          “Eoh? Mian…” kata Sooyoung polos
Yuri pun kembali berkutat dengan buku-buku pelajaran, sedangkan Sooyoung kembali membaca buku diary Key.

“Annyeonghaseo…
Pagi ini cerah yah? Yap, secerah hati ku yang
Selalu ada untuk My Sooyoung-iie.. kkk~
Hari ini aku mau menjenguknya.. \ jenguk?\
Yap! Karena kemarin dia ku bawa ke RS… u,u
Okey… niatnya nanti aku juga akan menyatakan
Cinta padanya…
Nekat! Yap, nekatkan nama tengah ku,
‘Kim Nekat Kibum’! hahahaha
Hwaiting Key-ahh!!^^”

Entah apa yang saat ini Sooyoung rasakan. Hatinya campur aduk! Pelan-pelan titik-titik bening pun membasahi pipi mulus Sooyoung. Ia kembali membuka lembaran berikutnya dan mulai membacanya…

“Mobil sialan! Jessica sialan!!
Kenapa Jessica dengan sengaja menabrak ku?! Rwrr..
Aku benci pada mu Jessica Jung!!! >,

Ini adalah tenaga terakhir ku, jadi aku tidak
Boleh menyia-nyiakannya!
Tenaga terakhir?
Ya, mungkin nyawa ku akan segera keluar dari
Raga ku…
Kecelakaan ini sudah membuat ku patah kaki
Dan kepala ku sangat sakit akibat benturan
Yang lumayan keras…
Mungkin tuhan memberiku sedikit tenaga
Hanya untuk menulis kata-kata terakhir ku ini…..
Sooyoung…
Jika aku meninggal, datanglah ke pemakaman ku :’)

Saranghaeo Choi Sooyoung

Titik-titik bening itu makin deras membasahi pipi mulus Sooyoung. Ia menangis dengan isakan-isakan, dan sampai terdengar ke telinga Yuri.
          “Eum, kamu menangis?” Tanya Yuri sambil berjalan mendekati Sooyoung
          “……”
          “Waeyo? Huh?” Tanya Yuti lembut
          “hiks.. b-besok a-an-tar k-kan aku k-ke t-tempat p-pemakam-an umum, n-ne? hiks.. hiks..”
          “Ne.. sudah jangan menangis….” Kata Yuri sambil menyeka air mata Sooyoung yang terus mengalir.

********

Di Pagi hari yang cerah, terlihat dua yeoja cantik sedang berziarah ditempat pemakaman umum. Membawa dua rangkaian bunga yang sudah dirangkai dengan susah payah dari semalam.

          “Annyeonghaseo, Key Oppa! Eoh, Oppa? Bolehkan aku memanggil Oppa dengan sebutan ‘Oppa’?” sapa Sooyoung pada sebuah batu nisan yang bertuliskan ‘Kim Kibum’ yang tak lain adalah Key.
          “Aku dan Yuri datang membawa bunga-bungan cantik dan harum ini untuk Oppa..”
Yuri hanya tersenyum miris melihat tingkah sahabatnya itu.
          “Oppa… apakah kau bisa mendengarkan ku dari dalam sana?”
          “…..”
          “aku sudah membaca buku diary mu, Oppa…”
          “Gomawo karena sudah mau menolongku saat di halte, sudah mengantar ku ke RS, hiks.. hiks..”
          “Aku juga ingin minta maaf karena sudah membuat Oppa seperti ini.. hiks.. jeongmal mianhaeo, Oppa…”
          “Dan…. Aku juga ingin mengucapkan….. na do saranghae, Oppa… aku juga mencintai, Oppa.. walau pun raga kita terpisah jauh, tapi hati kita akan selalu dekat, Oppa.. saranghae, Oppa.. jeongmal saranghaeo….”


--------End---------

Makasih yang udah mau baca… hihihi. Gimana kependekan? Sedeng? Ato kepanjangan? .-.
RCL yow!
Sekali terimakasih yang udah baca~~ :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar