Selasa, 03 Januari 2012

FF SHINee: Don't say I wish, but say I will [Oneshoot]

Tittle                    :        Don’t say I wish, but say I will
Author        :        Soo2MinOnKey [@ftaem]
Genre         :        Romance, friendship, sad
Cast           :        * Kim AhRa
                             * Kim Kibum a.k.a Key
                             * Lee Taemin
Other cast  :        * Park Min Mie
                             * Shim Min Gie
                             * Jung SungYoung
                             * Lee Jinki a.k.a Onew

FF ini tercipta karna saya terinspirasi gara-gara abis makan bawang goreng bikinan budeh saya. Jadi kalo cerita ini garing kayak bawang goreng ya wajar-wajar ajalah yah? Mwahuehe. Dan kali ini pemainnya SHINee, SNSD nya kan lagi sibuk promosiin The Boys, jadi gak bisa ikut ke FF ini. Hehe~ oya yang udah baca kudu dan wajib RCL yah? Kritik dan saran apapun akan saya terima^^;;;


Happy reading chingu :*


--------------
                                     
                   ‘Aku harap Key Oppa makin mencintai dan menyayangi ku.’

          “Hey, sedang apa kau?”
          “Eoh, kau ini membuat ku kaget saja!”
          “Hehe, mian chingu..”

          Terlihat dua yeoja sedang asyik bercengkrama di Taman. Tampak cantik dengan baju khas musim semi yang bercorak ringan dan pas dengan suasana taman yang penuh dengan bunga bermekaran. Belum lagi, rambut panjang mereka yang digerai memberi kehangatan tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya. Cantik. Ya, kata itulah yang dapat mendeksripsikan dua yeoja tersebut.

          “AhRa?”
          “Eum..”
          “Kenapa kau selalu menulis? Sebenarnya apa sih yang kau tulis?”
          Yeoja yang dipanggil AhRa itu hanya menghela nafas panjang, lalu menutup buku catatannya. “Buku ini adalah buku harapan ku.” Jawabnya singkat. Sepertinya yeoja disampingnya itu tidak mengerti maksud AhRa. Terlihat dari wajah inconnect-nya sambil melihat kewajah AhRa. “kau tidak mengerti?” Tanya AhRa sambil memiringkan kepalanya dan menatap temannya. Hanya senyuman kecil yang AhRa terima. Pertanda kalau memang temannya itu tidak mengerti.
          “aigoo~ jadi begini Park Min Mie, buku ini adalah buku yang berisi harapan-harapan ku. Jadi jikalau suatu saat nanti harapan ku terkabul, aku akan men-checklist-nya.” Jelas AhRa panjang lebar.
          “kalau harapan mu tidak terkabul bagaimana?” Tanya MinMie
          “ya aku akan berdo’a agar semua harapan ku dikabulkan!” AhRa menjawab dengan mantap.
          “lalu tadi kau menulis apa?” Tanya MinMie lagi
          “baca saja yang ini..” kata AhRa sambil menunjukkan tulisannya tadi
          “kau berharap agar Key Sunbae makin mencintai dan menyayangi mu?”
          “Ne”
          “Dia kan namjachingu mu, kalian juga baru satu minggu berpacaran. Dia pasti menyayangi mu lah..” kata MinMie
          “Terserahkulah. Ini kan harapanku, wlee..” jawab AhRa sambil menjulurkan lidahnya kearah MinMie.


*****

          “Ayo chagi kita pulang” ajak Key pada AhRa
          “Ne, Oppa” AhRa pun menggandeng lengan Key, lalu mereka berjalan ke tempat parkir. Tempat dimana Key memarkir mobilnya. Mobil Key pun bergerak meninggalkan sekolah.

          “Chagi, bagaimana kalau kita ke restaurant untuk makan siang? Aku lapar..” ajak Key
          “eum.. tapi oppa….” AhRa menggantungkan pembicaraannya
          “ sudah, nanti biar aku yang bayar..” kata Key sambil mengacak-acak rambut yeojachingu-nya itu.
          “bukan begitu oppa.. aku sudah ada janji dengan MinMie, MinGie, dan SungYoung untuk latihan piano siang ini. Aku harap oppa bisa mengerti..” kata AhRa sambil menunduk, takut kalau namjachingu-nya itu tidak mengizinkan.
          “eum, kalau begitu akan ku temani kau latihan piano sampai selesai! Bagaimana?” usul Key dengan wajah sumringah.
          “Ok!” kata AhRa mantap dengan dua jempol tangannya dipamerkan kearah Key. Key hanya terkekeh melihat kelakuan yeojachingu-nya. Lalu Key kembali fokus menyetir mobil.


******

          “Annyeonghaseo chingudeul.. mian aku terlambat..” kata AhRa sambil membungkukkan badannya, lalu ikut berkumpul bersama teman-temannya ditengah ruangan.
          “AhRa kenapa kau mengajak Key Sunbae?” Tanya MinMie yang berbisik pada AhRa.
          “aaaa, kalian membicarakan ku yaa??” Tanya Key sambil menunjukwajah AhRa dan MinMie bergantian.
          “Oppa jangan kepedean deh!” seru AhRa dengan memasang wajah jutek. Key hanya tertawa melihat wajah jutek AhRa.
          “Huuh! Ayo kita latihan!” ajak AhRa sambil menarik tangan MinMie dan MinGie.
          “tunggu dulu, SungYoung belum dating..” kata MinGie
          “Oiya ya, kemana dia?”
          “jangan-jangan dia sedang berkencan dengan Onew hyung” sambar Key yang sedang duduk santai sambil membaca majalah disudut ruangan. AhRa, MinGie, dan MinMie hanya menarik nafas panjang dan menghembuskannya bersama-sama. SungYoung dan Onew memang sudah berpacaran selama 2 bulan. Bisa dibilang mereka pasangan serasi. Banyak pasangan yang iri akan cara mereka berpacara. Ckck.

          “Annyeonghaseo, mian terlambat..” kata orang yang ada dibalik pintu. Jelas sekali kalau itu adalah suara Jung SungYoung, teman AhRa, MinGie dan MinMie.
          “aigoo~ kau juga membawa namjachingu mu?” Tanya MinGie
          “hehe, Onew oppa kan juga mau lihat..” bela SungYoung.
          “waaa, Onew hyung!” Key yang baru menyadari keberadaan Onew langsung menyapanya.
Onew dan Key terlihat sedang berbincang-bincang. Entah apa yang mereka bicarakan, selagi mereka tidak mengganggu MinMie, AhRa, SungYoung, dan MinGie, itu tidak menjadi masalah bukan?

Sudah 2 jam mereka latihan. Onew dan Key juga terlihat tertidur dipojok ruangan. Mungkin mereka lelah karena menunggu AhRa dkk. latihan. Lagi pula Onew dan Key kan belum makan siang. Ckck, kasihan..
          “Oppa oppa, ayo banging.. kami sudah selesai latihan, ayo oppa banging..” seru SungYoung sambul menggoyang-goyangkan tubuh Onew dan Key.
          “ah? Sudah selesai? Ayo kita pulang..” ajak Onew sambil menarik tangan SungYoung.
          “eh tunggu dulu! Aku pamit pulang ya chingu! Annyeong.. eh eh, pelan-pelan dong Oppa! Aku pakai sepatu dulu!” seru SongYoung.

          SungYoung yang sudah pulang duluan bersama Onew, juga disusul AhRa, Key, MinGie, dan MinMie. Mereka pulang bersama-sama naik mobil Key. Kebetulan jalan pulang mereka hamper searah. Dan tibalah diperempatan jalan. Dimana mereka harus berpisah. MinGie pulang kearah kanan, MinMie kearah kiri, sementara Key dan AhRa masih lurus. Sekarang didalam mobil hanya ada Key dan AhRa. Tidak ada sepatah kata keluar dari mulut masing-masing. Sampai akhirnya Key yang mulai buka suara, “Kau lihat perempuan yang ada didalam kaca itu?” Tanya Key sambil mengarahkan kaca depan mobilnya kearah AhRa. “Tentu, Oppa. Itukan aku..”, “ya karna perempuan itulah yang nanti akan ku nikahi” kata Key sambil tersenyum kearah AhRa. “Ih gombal banget!” seru AhRa dengan wajah yang mulai merah merona. Key hanya tertawa dan tidak memerhatikan jalan. “Oppa awas!!” teriak AhRa. Secara spontan, Key menginjak rem mobilnya.

BRAK!!

          Terdengar suara sepeda jatuh. Mungkin orang yang ia tabrak itu adalah pengendara sepeda.
          “aih, Oppa… bagaimana ini?” Tanya AhRa dengan suara bergetar dan kelihatan panik. AhRa pun memutuskan untuk turun dari mobil. Sekedar ingin meminta maaf dan menolongnya.
          “kau tidak apa-apa?” Tanya AhRa hati-hati sambil mencoba menolong laki-laki yang ditabrak itu bangun.
          “aku sih baik-baik saja, tapi sepeda ku…” kata laki-laki itu sambil menatap sepedanya yang rusak. Key yang dari tadi didalam mobil pun keluar. Mencoba memastikan kalau semua baik-baik saja.
          “kau-- wah sepeda mu?” kata Key terkejut.
          “sepedanya rusak karena tadi tertabrak..” jelas AhRa dengan nada bergetar.
          “mianhae, jeongmal mianhae” kata Key sambil membungkuk
          “gwenchana hyung.. lebih baik aku pulang sekarang” kata laki-laki itu sambil mencoba mendirikan sepedanya.
          “ini uang untuk mengganti sepeda mu yang rusak” kata Key sambil menyodorkan sejumlah uang.
          Ia hanya tersenyum dan berkata, “anio, hyung”. Lalu pergi meninggalkan AhRa dan Key.
          “Jinjja?” Key mencoba meyakinkannya.
          Laki-laki itu hanya mengangkat jempol kanannya tanpa berbalik dan bersuara. Menandakan kalau ia memang baik-baik saja dan tidak memerlukan uang pemberian Key.


*****


          Di Sore hari yang cukup cerah. Seorang yeoja duduk dibawah pohon besar nan rindang. Sambil menulis harapan-harapannya, ia juga ditemani lagu-lagu ballad yang cukup menenangkan jiwa. Ditambahlagi angin sore yang bersemilir, menanmbah ketenangan jiwa setiap orang yang merasakannya. Yeoja itu, siapa lagi kalau bukan AhRa. AhRa yang selalu menuliskan harapannya dibuku catatannya.

                   ‘Sebentar lagi, aku dan Key oppa akan memasuki 1 bulan kami berpacara. Aku harap hubungan ku akan langgeng!’

          Ia menekankan kata ‘harap’ ditulisannya. Ya itulah AhRa, yeoja yang terlalu ‘berharap’. Tak lama kemudian AhRa tertidur. Jelas saja, duduk dibawah pohon nan rindang, lagu ballad, dan angin yang bersemilir di sore hari, siapa yang bisa tidak tertidur dengan buaian-buaian klasik seperti itu? Ck.
          Hari sudah mulai larut, tapi AhRa masih saja tertidur dibuai mimpi yang entah mimpi buruk atau indah. Tapi untunglah, Tuhan baik pada AhRa. Tuhan mengutus seseorang untuk membangunkan AhRa yang tenggelam dalam mimpi ditidur sorenya itu.

          “Noona? Bangunlah, ini hari sudah hamper larut” jelas orang yang diutus Tuhan untuk membangunkan AhRa.
          “eumm…” AhRa hanya merenggangkan badannya, lalu kembali tertidur.
          “aish, ayo noona bangun..” tambah orang itu sambil menggoyang-goyangkan tubuh AhRa.
          “iya iya, aku bangun..” AhRa pun bangun. Membuka matanya perlahan sambil menyesuaikan diri dengan cahaya-cahaya yang ada disekitarnya. Sekarang matanya mulai terbelalak. “kau…” Ia pun mulai berdiri dari posisi yang tadinya terduduk.
          “Eh jangan salah paham dulu. Aku hanya kebetulan lewat sini, lalu aku menemui mu yang sedang tertidur, karena hari sudah mulai larut aku pun membangunkan mu..” jelasnya panjang lebar.
          “Jinjja?” AhRa mencoba meyakinkannya.
          “Ne”

AhRa pun kembali keposisi semula tempat dimana ia tertidur. Hanya ingin membereskan bara-barang yang tadinya ia keluarkan, lalu pulang.
          “kau mau kemana?” Tanya orang yang tadi membangunkan AhRa.
          “pulang” jawabnya singkat tanpa melihat kearah orang yang ada didepannya. AhRa pun bangkit dari duduknya, lalu pergi tanpa permisi. Padahal disana masih ada orang yang telah menolongnya. Dengan cekatan, orang berrambut blonde yang sudah membangunkannya itu menarik pergelangan tangan AhRa. Seakan AhRa tidak boleh pergi meninggalkannya begitu saja.

          “hey lepaskan! Aku mau pulang!” seru AhRa sambil berontak. Mencoba melepaskan tangannya dari orang beranbut blonde itu. Tapi tenaga AhRa tidak cukup kuat untuk melepaskan cengkraman laki-laki berrambut blonde yang telah membangunkannya. Mungkin karna AhRa itu yeoja, dan dia itu namja.
          “temani aku dulu…” katanya dingin.
          “apa?!” AhRa tersontak kaget. Makin berontaklah AhRa.
          “temani aku melihat bintang.. kau jangan salah paham dulu..” jelasnya.
          “oh, baiklah…” AhRa pun tidak berontak lagi. Mereka pun duduk berdampingan dibawah karpet rumput, dan menengadah melihat langit yang mulai dihiasi hamparan bintang yang indah.

          Sempat terjadi keheningan disana. Tidak ada perbincangan sama sekali diantara mereka. Sampai akhirnya, AhRa mencoba memecah keheningan, “Eum, kau itu orang yang beberapa waktu lalu namjachingu-ku tabrakkan?”
          “eoh? Sudah, lupakan saja. Yang lalu biarlah berlalu..” jawabnya enteng sambil menebar senyum malaikat ke AhRa.
          “Lalu sepeda mu?”
          “Sudah aku perbaikki kok” jawabnya, dan masih dengan senyuman malaikatnya.
          “hmm”. Suasana hening pun kembali tercipta. Tapi AhRa mencoba melepas keheningan itu dengan menulis harapannya.

                   ‘Aku harap kejadian ini bisa terulang kembali bersama orang yang aku cintai’

          “Oya noona, kita belum berkenalan. Siapa nama mu?” sekarang orang berambut blonde itulah yang memecah keheningan.
          “Eoh? Nama ku.. nama ku…” sungguh, AhRa terlihat bodoh dengan wajah inconnect-nya itu. “Kim AhRa imnida” lanjutnya.
           Sekarang giliran rambut blonde itulah yang memperkenalkan diri, “Oh, annyeonghaseo AhRa-ssi, Lee Taemin imnida” katanya sambil tersenyum bagaikan malaikat. Aigoo~


******


          Setelah kejadian semalam bersama Taemin, AhRa terlihat lebih bahagia. Mungkin senyuman Taemin lah yang membuatnya seperti itu. Saat sedang menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi, ia tidak sengaja melihat seorang yeoja dan namja sedang bermesraan di Taman belakang sekolah. Betapa terkejutnya dia. Ternyata yeoja dan namja itu adalah MinGie dan Key! Sahabat dan namjachingu AhRa!
          Betapa hancurnya ia saat itu. Bagaikan tersambar petir di siang hari. Kejadian itu benar-benar tidak ia duga. Sahabat dan namjachingu-nya bermain api dibelakangnya, aish manusia macam apa mereka?!
Key yang menyadari kehadiran AhRa itu pun segera meninggalkan MinGie dan pergi mengejar AhRa. MinGie pun mengikuti Key dari belakang.
          “AhRa tunggu! Dengarkan penjelasanku dulu!” seru Key.
          “Tidak ada yang perlu dijelaskan Key! Semua sudah jelas! Sangat jelas!!” timpal AhRa tak kalah keras, disertai isakan.

          AhRa pun kembali berlari, mengatur nafas yang tersengal karna berlari sambil menyeka air matanya. Key yang melihat AhRa berhenti, segera mempercepat larinya.
          “Cukup! Berhenti disitu dan jangan mendekat!!” seru AhRa dengan tatapan dingin. Key pun berhenti, disusul juga MinGie. Jarak mereka sekarang hanya sekitar 3m.

          “AhRa, dengarkan penjelasan kita dulu…” sekarang giliran MinGie yang angkat bicara.
          “DIAM!!” seru AhRa.
          “Key, mulai detik ini kita tidak usah ada hubungan apa-apa lagi, ne?” kata AhRa dengan tatapan dingin. “selama bersenang-senang MinGie dan Key!!” seru AhRa. Kali ini dia benar-benar tidak main-main dengan kata-katanya.
          “AhRa! KIM AHRA!!!” teriak Key pada AhRa. Tapi semua itu percuma AhRa sama sekali tidak menggubris teriakan Key. Key terlihat frustasi. MinGie hanya mencoba menenangkan Key yang mungkin sekarang adalah namjachingu-nya.


******


          Menangis. Hanya itu yang dapat AhRa lakukan saat ini. Hatinya begitu hancur. Dua orang yang sangat ia sayangi menghianatinya begitu saja. Kecewakah? Jelas. Meluapkan kekesalannya dengan cara merobek-robek buku catatannya. Membuat sampah kertas berserakan disekelilingnya.
          “Aku membenci mu Key! Aku membenci mu MinGie! AKU BENCI KALIAN BERDUA!!” Teriak AhRa. Seolah menumpahkan semua perasaannya saat ini. Frustasi. Kejadian yang benar-benar membuatnya frustasi.
          “sudah jangan menangis lagi…”
          “Taemin?” AhRa terlihat kaget akan kedatangan Taemin yang tiba-tiba. Taemin pun berjalan mendekati AhRa, “sepertinya kau butuh pundak namja tampan seperti ku..” kata Taemin sambil menarik lengan AhRa agar masuk dalam dekapannya. AhRa tidak bisa menolak. Ia pun menangis dalam pelukkan Taemin.

          Sudah cukup lama AhRa menangis dipelukkan Taemin, sampai-sampai jaket yang Taemin kenakan ikut basah karna air mata. AhRa pun melepas pelukannya. “merasa lebih baik?” Tanya Taemin hati-hati. “ne” jawab AhRa dengan suara yang serak.
          AhRa pun duduk dengan alas rumput. Memandang dari atas bukit tempat kemarin ia tertidur dan berkenalan dengan Taemin. Taemin juga ikut duduk disamping AhRa. Dan ia juga mengambil kertas yang berserakkan disekeliling AhRa. Sambil tertawa kecil, Taemin membaca tulisan yang ada dikertas itu.
          “Apa yang kau tertawakan, huh?” Tanya AhRa dingin.
          “ Anio..” Taemin pun kembali membaca kertas-kertas yang ada ditangannya.
          “Aku sudah putus dengan namjachingu-ku” kata AhRa tiba-tiba.
          “Aku tau..” jawab Taemin enteng, dan masih tetap berkutat dengan kertas-kertas ditangannya.
          “Dari mana kau tau?” Tanya AhRa bingung
          “Barusankan kau memberi tau ku..”
          “Aigoo-_-“

          “Sepertinya kau terlalu banyak berharap AhRa-ssi” kritik Taemin
          “Apa urusan mu?” AhRa mulai terusik dengan kata-kata Taemin.
          “Kau selalu berharap, tapi kau tidak mencoba” kritik Taemin lagi.
          “Maksud mu?”
          “Kau selalu menulis ‘aku berharap… blablabla’ tapi kau tidak berusaha untuk melakukannya. Contohnya ini, kau berharap agar namjachingu mu makin menyayangi dan mencintai my, tapi kau tidaj berusaha melakukannya. Kau malah asyik dengan dunia mu sendiri. Dan yang ini—“
          “Cukup! Kau tidak membuat ku lebih baik!” kata AhRa memotong pembicaraan Taemin. Kali ini AhRa terlihat sangat sensitive. Taemin pun diam.

          Semua hening. Hanya anginlah yang menggerakan dedaunan hingga membuat suara yang khas.
          “Mianhae, Taemin-ssi” kata AhRa memecah keheningan.
          “eoh? Gwenchana AhRa-ssi. Seharusnya aku yang minta maaf. Mianhae AhRa-ssi..” jawab Taemin sambil melontarkan senyuman.
          AhRa membalas senyuman Taemin, “aku mau pulang, terima kasih atas semuanya..” kata AhRa sambil berdiri lalu membungkuk pada Taemin.
          “Tunggu” Taemin pun memegang tangan AhRa. “Don’t say I wish, but say I will.” tambahnya. “ne Taemin-ssi” jawab AhRa sambil tersenyum.

          Tiba-tiba Taemin berlutut dihadapan AhRa. AhRa cukup terkejut melihat sikap Taemin. “And than, I wanna be your boyfriend..” kata Taemin, dan sukses membuat AhRa tambah terkejut. “Aku tidak mau ‘berharap’ untuk memiliki mu, tapi aku mau kalau aku ‘akan’ memiliki mu, AhRa”. Mata AhRa mulai berkaca-kaca melihat kejadian ini. ini benar-benar tidak terfikirkan olehnya.
          “Mau kah kau menjadi yeojachingu-ku, Kim AhRa?”



-----END------



Makasih yang udah baca~ aku pada mu :* :* maaf kalo judul sama isi gak sesuai. pokoknya sih intinya begitu aja dah--a
RCL nya jangan lupa yow!^^;;;
sekali lagi makasih yang udah baca :* *bow bareng Taemin*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar